BERMALAM MINGGU DI KOTA TUA

Jika selama ini Anda bosan mau ke mana lagi saat malam Minggu, mungkin mulai malam ini kebingungan itu bisa sedikit berkurang. Sebabnya bertambah satu tujuan wisata malam Minggu di Jakarta, yakni Kota Tua.

Mulai malam ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program “Weekend at Kota Tua”, di mana masyarakat bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni budaya. Demikian diungkapkan Deputi Gubernur DKI Jakarta, Aurora Tambunan.

Sebagai gong pembuka akan digelar tayangan Video Mapping di fasade Museum Sejarah Jakarta. Sebuah film video tiga dimensi akan diproyeksikan ke dinding muka gedung bekas kantornya Jan Pieterszoon Coen itu, dan memanfaatkan stiap lekuk, detail, bayangan gedung itu untuk meniptakan perunjukan visual yang seru dan asyik.

Program ini merupakan bagian dari upaya Revitalisasi Kota Tua alias menghidupkan kembali wilayah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Jakarta itu.

“Untuk menghidpkan kembali Kota Tua bukan saja dengan merenovasi bangunan-bangunannya, tapi juga menarik crowd (massa) datang untuk berkegiatan di sana, terutama kegiatan seni budaya,” kata Aurora.

Langkah awal yang dilakukan adalah menggelar pertunjukan seni setiap minggu di Kota Tua, tepatnya di Taman Fatahilah, seperti pertunjukan musik jazz, wayang, gambus, dan lain sebagainya.

Program ini, kata Aurora, untuk awalnya adalah menanamkan di benak masyarakat bahwa Taman Fatahilah adalah tempat untuk menikmati seni pertunjukan. “Sehingga mereka akan selalu bilang, ‘Kita ke Kota Tua’ jika ingin menyaksikan pertunjukan musik,” katanya.

Tujuan selanjutnya adalah menarik para seniman untuk datang ke sana untuk memamerkan karyanya, bertukar pikiran antar sesama seniman, berkolaborasi menghasilkan karya yang pada akhirnya mengundang lebih banyak lagi orang untuk datang ke sana.

Tujuan yang lebih besar, tentu saja, bangunan-bangunan warisan pusaka itu terlestarikan dan dapat memberi manfaat ekonomi bagi pemiliknya.

“Pemprov dari sejak awal mempunyai konsep Revitalisasi Kota Tua dengan menjadikanya sebagai kawasan wisata budaya yang mempunyai manfaat ekonomi tinggi,” ujar Aurora.

Diakinya, dia dan Pak Gubernur DKI Jakarta, Fauzy Bowo, terinspirasi dan memimpikan Kota Tua bisa seperti kawasan-kawasan seni dan pusat industri kreatif di Eropa, yang bisa hidup mapan di wilayah kota tua. Tujuan pelestarian tercapai, tujuan eknomi juga terpenuhi.

Oke, jika Pemprov ingin mengundang massa datang ke sana, petanyaan yang muncul berikutnya adalah bagaimanan dengan infrastruktur pendukung, seperti transportai dan lahan parkir?

“Tenang,” kata Aurora. “Kami sudah memikirkan itu. mobil bisa parkir di sepanjang Jalan Kali Besar. Namun kami menganjurkan sebaiknya datang menggunakan bus Transjakarta. Kami sudah minta kepada BLU Transjakarta akan memperpanjang waktu operasi bus sampai pukul 22.30 setiap malam Minggu,” lanjutnya.

Oke lah kalau begitu. Jadi jangan lupa, mulai pekan ini ada tujuan baru bermalam minggu, yakni Kota Tua. (AC Pingkan,wartakota)

Jika selama ini Anda bosan mau ke mana lagi saat malam Minggu, mungkin mulai malam ini kebingungan itu bisa sedikit berkurang. Sebabnya bertambah satu tujuan wisata malam Minggu di Jakarta, yakni Kota Tua.

Mulai malam ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program “Weekend at Kota Tua”, di mana masyarakat bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni budaya. Demikian diungkapkan Deputi Gubernur DKI Jakarta, Aurora Tambunan.

Sebagai gong pembuka akan digelar tayangan Video Mapping di fasade Museum Sejarah Jakarta. Sebuah film video tiga dimensi akan diproyeksikan ke dinding muka gedung bekas kantornya Jan Pieterszoon Coen itu, dan memanfaatkan stiap lekuk, detail, bayangan gedung itu untuk meniptakan perunjukan visual yang seru dan asyik.

Program ini merupakan bagian dari upaya Revitalisasi Kota Tua alias menghidupkan kembali wilayah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Jakarta itu.

“Untuk menghidpkan kembali Kota Tua bukan saja dengan merenovasi bangunan-bangunannya, tapi juga menarik crowd (massa) datang untuk berkegiatan di sana, terutama kegiatan seni budaya,” kata Aurora.

Langkah awal yang dilakukan adalah menggelar pertunjukan seni setiap minggu di Kota Tua, tepatnya di Taman Fatahilah, seperti pertunjukan musik jazz, wayang, gambus, dan lain sebagainya.

Program ini, kata Aurora, untuk awalnya adalah menanamkan di benak masyarakat bahwa Taman Fatahilah adalah tempat untuk menikmati seni pertunjukan. “Sehingga mereka akan selalu bilang, ‘Kita ke Kota Tua’ jika ingin menyaksikan pertunjukan musik,” katanya.

Tujuan selanjutnya adalah menarik para seniman untuk datang ke sana untuk memamerkan karyanya, bertukar pikiran antar sesama seniman, berkolaborasi menghasilkan karya yang pada akhirnya mengundang lebih banyak lagi orang untuk datang ke sana.

Tujuan yang lebih besar, tentu saja, bangunan-bangunan warisan pusaka itu terlestarikan dan dapat memberi manfaat ekonomi bagi pemiliknya.

“Pemprov dari sejak awal mempunyai konsep Revitalisasi Kota Tua dengan menjadikanya sebagai kawasan wisata budaya yang mempunyai manfaat ekonomi tinggi,” ujar Aurora.

Diakinya, dia dan Pak Gubernur DKI Jakarta, Fauzy Bowo, terinspirasi dan memimpikan Kota Tua bisa seperti kawasan-kawasan seni dan pusat industri kreatif di Eropa, yang bisa hidup mapan di wilayah kota tua. Tujuan pelestarian tercapai, tujuan eknomi juga terpenuhi.

Oke, jika Pemprov ingin mengundang massa datang ke sana, petanyaan yang muncul berikutnya adalah bagaimanan dengan infrastruktur pendukung, seperti transportai dan lahan parkir?

“Tenang,” kata Aurora. “Kami sudah memikirkan itu. mobil bisa parkir di sepanjang Jalan Kali Besar. Namun kami menganjurkan sebaiknya datang menggunakan bus Transjakarta. Kami sudah minta kepada BLU Transjakarta akan memperpanjang waktu operasi bus sampai pukul 22.30 setiap malam Minggu,” lanjutnya.

Oke lah kalau begitu. Jadi jangan lupa, mulai pekan ini ada tujuan baru bermalam minggu, yakni Kota Tua. (AC Pingkan, wartakota)

Tinggalkan komentar